JAUH (Kamu)

Terpisakan jarak terhalangkan waktu
Aku menunggu kamu..
Terkurung sepi lagi, terpenjara sunyi lagi
Aku menanti kamu..
Bulan masih merona memandangku
Apa di sana sama?
Bintang berkedip menyapaku
Apa di sana juga?
Angin masih membelai dan melambai
Ternyata senyummu masih sama tetap membayang di jiwa
Mimpi sekilas ber-drama
Dan iya..
Namamu masih tetap merindu di pelukku..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah aku merindukanmu?

Gambar
Bolehkah aku merindukanmu sebanyak derasnya hujan tadi sore? Bolehkah aku merindukanmu sepanjang malam-malamku jauh darimu? Bolehkah aku merindukanmu sebanyak bintang malam ini yg bahkan tak nampak? Bolehkah aku merindukanmu sederas angin yg berhembus semenjak pagi tadi? Sudah boleh kah aku merindukanmu? Aku harap kau memperbolehkan! Aku harap kau mengizinkan! Kalau blm boleh aku akan menunggu sampai boleh. Tapi bisakah kau tak membiarkan aku lama-lama menunggu.. Apa aku terlihat seperti memaksa? Mungkin. Karena ini sedikit membuatku sesak. Seperti kata Dylan biarkan aku yg merindukanmu, ini berat kau mungkin tak akan kuat.. Jadi bergegaslah mendekat, biarkan rindu ini makin lekat
Baca selengkapnya

Surat kecil untuk Lelakiku..

Teruntuk lelakiku..     Pernahkah kau berpikir kenapa kita bersama? Kenapa kita dipertemukan oleh waktu? Kenapa Tuhan mengatur skenario sehingga kita saling bertautan? Mungkin kita akan sulit menemukan jawabannya. Tapi biarlah kita abaikan saja dulu alasan-alasan semua pertanyaan itu. Karena akupun tak ingin tahu jawabannya. Kita nikmati saja apa yang sudah terjadi dengan sebaik-baiknya.     Lelakiku, Bila kau pernah berpikir aku bertahan denganmu hanya untuk mendapatkan kebahagian yang abadi, kau salah. Karena aku tahu hidup ini bagai dua sisi mata uang. Begitupun kebahagiaan akan selalu beriringan dengan derita, senang pun akan selalu berkawan dengan susah. Itulah hidup.      Lelakiku, aku bersamamu bukan mencari kebahagiaan semata. Aku bersamamu karena ingin merasakan hidup ini dengan utuh. Berkawan dengan bahagia, bersahabat dengan duka, bersaudara dengan derita, terjatuh lalu kita bangun bersama, berdua kita melewatinya. Ingat aku ingin bersam...
Baca selengkapnya